PENGURUS BAMAG FOTO BERSAMA BUPATI MAGETAN

PENGURUS BAMAG FOTO BERSAMA BUPATI MAGETAN

Telaga Sarangan Magetan

Telaga Sarangan Magetan
SUKSES DI TAHUN 2012

Kamis, 26 Januari 2012

PELAYANAN

Shalom!
Setiap manusia di dalam hidupnya pasti pernah mengalami persoalan tetapi hendaknya persoalan jasmani tidak menjadi fokus kekhawatirannya karena hal-hal jasmani itu “sepele” di mata Tuhan. Namun sadarkah kita bahwa ada sesuatu yang jauh lebih penting untuk menjadi fokus perhatian dan kekhawatiran kita? Marilah kita mengawali perenungan saat ini melalui kisah dalam Injil Matius 8:14-17.Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan yang lain-lain.
:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah (segera – red.)dan melayani Dia.

Sasaran pelayanan: siapa yang dilayani atau siapa sasaran pelayanan kita? 
a.  Tuhan Yesus Kristus (Rom 12:11: Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan). Pelayanan yang benar akan tetap menyala, konsisten dan tidak kendor, tidak malas atau suam.
(bdng Kis. 20:19; 1 Kor. 7:35; Ef. 6:7; 1 Tes. 1:9; 1 Tim. 1:12). 
b.  Jemaat Tuhan – orang-orang kudus, hamba, rasul Tuhan (1 Kor 16:15; 1 Tim 6:2; 2 Tim 1:18; bandingkan dengan Kis. 9:1-6; 22:3-8; 26:9-15)
c.    Orang-orang yang belum percaya Yesus (Rom. 15:16, 15-19; bdng 1 Kor.
9:20-22, 16-23)

Selanjutnya kita perlu koreksi diri, bahkan harus mewaspadai dan menghindari agar pola pelayanan kita tepat dan benar di mata Tuhan. 
1. Pelayanan yang patut dicontoh: Ibu mertua Petrus (Mat. 8:14,15)
2. Pelayanan yang harus dihindari (Rm 16:17-20)
Tuhan ingin semua dari kita baik pria, wanita, tua dan muda untuk waspada terhadap
pelayanan yang hanya ‘melayani perut’: 
-      Melayani perut: pelayanan yang bertentangan dengan pengajaran sehat dan murni. Pelayanan model ini mengharapkan imbalan, mau melayani asal tidak susah atau sengsara, melayani asalkan ada fasilitas baik dan jaminan layak serta secara ‘daging’ nyaman. Ini tidak benar! Kita harus senantiasa mensyukuri jika kita dipercaya dan ditempatkan di mana saja walau dalam keadaan tidak nyaman menurut daging. Pelayanan yang mempertuhankan perut ditandai dengan:
·       perpecahan dan
·       menggoda (bdng. Kis. 20:29-30; Gal. 4:17,18) 
-      “Mempertuhankan perut” artinya menjadi seteru salib Kristus (baca: Fil. 3:17-19). Seolah mulut memuji Tuhan tetapi sebenarnya memuliakan perut. “Makan-minum” tanpa kontrol, ujung-ujungnya berakibat fatal yaitu percabulan (baca: 1 Kor. 6:12-20).
3. Pelayanan yang berkenan kepada Allah (Rm 14:17-23)
Jelas bahwa pelayanan yang berkenan di hadapan Allah tidak terkait dengan perut. Kerajaan Allah/HIDUP KEKAL bukanlah soal makan atau minum! Pelayanan yang benar bersifat membangun dan mempersatukan, bukan memecah belah atau mencerai-berai-kan.
 Melayani dengan tepat dan benar artinya bersedia ditempatkan di mana saja seperti Yusuf tidak pernah protes di mana pun ia ditempatkan maka ia disayang oleh Firaun sampai akhir hidupnya bahkan oleh keturunan-keturunannya. 
4. Beberapa tokoh/pelayan Kristus yang patut kita contoh 
4.a. Rasul Paulus (Kis. 20:19, 17-21) orang dewasa/tua (hamba Tuhan)
Pelayanan Rasul Paulus ditandai dengan rendah hati walau dengan cucuran air mata karena sengsara yang hebat, bahkan sampai nyawanya terancam dibunuh oleh orang Yahudi sekalipun, dia tidak gentar dan tetap konsisten serta berkobar-kobar dalam pelayanan sejak awal sampai akhir.
 4.b. Timotius (Flp. 2:22, 19-23) orang muda (hamba Tuhan)
Timotius teruji kesetiaan dan pelayanannya, bahkan praktik hidupnya sehari-hari sesuai Firman Allah. Bagaimana dengan kita, jika dalam pelayanan jasmani saja kita tidak setia, bagaimana mungkin kita dapat setia dalam pelayanan rohani?
 4.c. Onesiforus (2Tim. 1:15-18) orang dewasa (keluarga – jemaat)
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa pria dan wanita maupun anak muda ini tidak malu untuk mengunjungi Paulus dalam penjara.
Mengunjungi seseorang dalam penjara saat itu bukanlah sesuatu yang enak, bahkan berisiko nyawa, namun Onesiforus berani mengambil risiko karena ia mencintai Firman Tuhan. 
4.d. Markus  orang muda (Hamba Tuhan)
Surat 2 Tim 4:11 berbunyi: ”Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari karena pelayanannya penting bagiku”. Markus juga telah teruji oleh Rasul Paulus, ia didatangkan dari tempat lain untuk pelayanan Injil.(bdng. 1 Pet. 5:13)

Jangan mencari hormat manusia, carilah hormat ALLAH! Tuhanlah yang menilai pelayanan kita, DIA yang melihat hati kita dan kiranya tak ada seorang pun terlewatkan untuk melayani Yesus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar